Teori kepribadian membedakan antara Perkembangan dan Pertumbuhan, tidak selamanya perkembangan berbanding lurus dengan pertumbuhan. Makanya tidak jarang kita mendengar umur tidak menjamin kedewasaan.
Ya begitulah, pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan secara fisik, tinggi badan maupun berat badan, dan sangat identik dengan umur karena umur tertentu menunjukkan fase pertumbuhan tertentu, mulai kita bayi hingga tak bernyawa lagi. Sedangkan perkembangan lebih didefenisikan pada aspek mental yang dipengaruhi lingkungan dan bawaan lahir tentunya.
Ini merupakan posting pertama saya ketika masih diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di tahun 2012 ini, saya berharap awal tahun ini merupakan langkah awal saya untuk lebih baik dan membuka lembar baru untuk menjalani semuanya. Target selanjutnya adalah ingin benar-benar menjadi diri sendiri, karena peta semua jalan menuju masa depan tentunya berada pada diri kita sendiri. Kita mau bermalas-malasan atau hanya terduduk diam.
Semua dari kita yang hidup ini tidak ada yang sama, ada sesuatu dalam diri ini yang membuat kita unik, tetapi bagaimana tepatnya hari ini kita menjadi siapa?, jawabannya akan kita dapat di akhir ketika kita telah melalui berbagai proses dan tahap dalam hidup ini yang mempengaruhi fisik, pola pikir, mental, dan sosial kita. Tahap dimana kita menjadi lebih matang dan dewasa. Tidak ada lagi emosional, jiwa yang labil, galau, namun yang ada adalah ketenangan dalam mengambil segala keputusan, ketenangan dalam menghadapi hal-hal sulit sekalipun, tentunya belajar dari tahun-tahun yang telah dilalui sehingga akan lebih baik di masa-masa yang akan datang.
Selanjutnya kita mau menjadi orang yang biasa-biasa saja atau orang yang luar biasa. Masih teringat ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di kampus tercinta FKM USU, disela-sela sambutan panitia Ospek kampus waktu itu salah satu senior bercerita tentang Udin yang biasa-biasa saja. Dan cerita itu diulang lagi mengingatkan saya ketika beberapa semester menjalani perkuliahan, disaat dimana saya berkesempatan menjadi pengurus di Organisasi Internal kampus. Mungkin kalian semua mulai penasaran cerita tentang apakah itu?
Cerita Udin yang biasa-biasa saja, “udin yang lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, dari ibu dan bapak yang biasa-biasa saja, dengan wajah yang biasa-biasa saja. Tentunya kalian akan menebak dimana dia sekolah? Ya, dia Sekolah di SD, SMP, SMA yang biasa-biasa saja. Lalu apa lagi? Dia di beri kesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi yang biasa-biasa saja. Tamat dengan nilai yang biasa-biasa saja. Dengan kerja yang biasa-biasa saja. Keluarga dan istri yang biasa-biasa saja. Dan akhirnya mati dengan biasa-biasa saja.”
Apakah kalian ingin mengikuti jejak si Udin yang dari lahir sampai mati hanya dikenang biasa-biasa saja? Tentunya tidak, saya dan kalian bisa menjadi orang yang luar biasa. Tuhan telah memberikan jalan dan kesempatan, tinggal kita memanfaatkan waktu yang terus berjalan ini untuk belajar bukan bermalas-malasan, bukan hanya belajar dalam artian formal saja. Semua yang ada alam ini bisa menjadi guru kita untuk belajar. Tidak harus di perguruan tinggi saja masih banyak tempat yang bisa kita jadikan tempat menggali ilmu pengetahuan. Tentunya dengan tujuan menjadi pribadi yang luar biasa dan lebih baik dari sebelumnya. Semoga bermanfaat…J
Berbagi cerita dan kisah
semoga sukses untuk tahun ini dan seterusnya….
Untuk postingan selanjutnya, request tentang kita-kita ya...
BalasHapusheheheh,
jadi pengen buat Blog juga.
bisa InsyaAllah kalau ada inpirasi pngen buat tulisan tentang pengalaman yang super bersama kalian2 semua..
BalasHapusterutama awak2 IMAKEL yang genius, kreatif dan selalu semangat..:)