Social Icons

twitterfacebook

Pages

Selasa, 30 April 2013

Jawa...


Jawa…
Pengalaman unik minggu lalu, saat ngambil pakaian di Laundry, namanya siapa “Wito” mbak. Wah namanya kok wito (kayak ga percaya) ga ada nama lain toh…!!! (Sambil bercanda). Dalam hati, mbak ini ga percaya kali saya yang sekeren ini namanya ”Wito’. Lantas saya jawab sambil bercanda, kalau di Sumatera sana nama ini keren banget loh mbak. “Moso ga percaya ah” (dengan logat Jawanya). Saya ketawa aja. :D

Banyak yang heran memang saya dilahirkan dari orang tua asli Padang tapi nama saya identik Jawa. Ceritanya begini, Saya pernah dibesarkan di Lingkungan Jawa dan sempat bisa bahasa jawa. Ya, tepatnya sekitar 18 tahun yang lalu. Ketika orang tua saya di tugaskan mengajar di salah satu Kecamatan di Bengkulu Utara saat itu, di Kecamatan Kuro Tidur. Daerah ini merupakan salah satu tempat tujuan Transmigrasi orang-orang Jawa ke Sumatera, tidak heran nama Kecamatannya saja identik dengan bahasa jawa. Sempat tinggal dan besar disana selama 4 tahun, orang tua saya memutuskan pindah mengajar ke Sumatera Barat lagi. Nah, disana lah saya tumbuh besar dan dewasa, yang awalnya saya bisa bahasa jawa dan terbiasa dengan bahasa Indonesia, berubah dengan bahasa dan budaya minang yang kental. Salah satu alasan kenapa saya di beri nama “Wito” adalah hal tersebut.

Pertama kali ke Jawa...
Tanggal 20 April 2013 akhirnya menginjakkan kaki pertama kali di tanah Jawa, Yogyakarta. Senang, ternyata benar kebanyakan orang bilang, kalau anda takut tersesat ditanah jawa, coba perhatikan, kalau anda ketimur, kebarat, keutara dan keselatan masih ada yang menyapa anda dengan ramah dan hangat, ketahuilah anda masih ditanah Jawa. Benar juga ternyata, masyarakat disini sangat ramah.
Akan banyak cerita indah disini nantinya, semoga…….
 

Total Pageviews