Social Icons

twitterfacebook

Pages

Selasa, 27 Desember 2011

Si Badai pun ikutan libur....



BADAI masih terparkir di depan halaman kosan tak seperti biasanya BADAI sangat setia menemani saya mondar-mandir di sekitaran Kota Medan, sekarang BADAI menikmati masa liburannya tak ubah dengan saya sendiri yang hanya dikosan betah didalam kamar nonton tv, dengar musik, browsing dan terkadang ketika dapat hidayah dan motivasi hehe mencoba untuk mulai nyicil BAB II yang sudah terbengkalai karena sibuk Latihan kerja peminatan (LKP/magang), terkadang kasihan juga melihat lirikan setumpukan buku yang selalu melirik dan mendesah pengen diperhatikan, dan kapan ya bisa mulai membolak-balik halamannya? Seketika kamar yang sebelumnya rapi berantakan, dimana-dimana ada ranjau yang berserakan, ga heran karna banyak buku yang sempat saya pinjam beberapa minggu yang lalu untuk mengisi referensi di BAB II Proposal penelitian yang masih kosong. Lagian cuaca Medan yang tak menentu membuat saya malas kemana mana, siang terik setelah dzuhur awan hitam mulai merarak dan selanjutnya hujan.
Setelah ngalor-ngidul kemana mana curhat akan skripsi, mari kita sama-sama bahas lagi soal BADAI. Hehe lucu juga kok bisa saya manggilnya Badai? Badai adalah sejenis Kereta(red: sepeda motor) plat nomor BA 4638 GE, jenis bebek 11-12 lah sama CBR hehe.. mungkin dari plat nomor itu lah saya memanggilnya BADAI, karena di awali huruf BA, yang memang di impor langsung dari negeri Andalas, alias plat nomor dari Sumatera Barat. BADAI sungguh setia menemani setiap momen yang terjadi setelah dia diimpor beberapa bulan yang lalu ke Medan. Praktek Belajar Lapangan(PBL) di Langkat, Sumatera Utara tepatnya di desa Seicanggang yang notabene kurang lebih 2jam dari Kota Medan, sudah tidak terhitung ntah berapa kali kami bolak-balik Medan-Seicanggang selama 3bulan, BADAI membantu sekali pada proses awal sampai akhir  saya PBL disana, kasihan juga medan yang kami tempuh sungguh berbeda jauh dengan jalanan kota Medan yang sangat mulus, kerikil lumpur bercampur air hujan sudah jalanan kami setiap hari ketika di Seicanggang, serasa di Kalimantan memang, rawa-rawa nipah berjejer dikiri kanan, jembatan darurat dari pohon kelapa sepanjang 7 meter yang membuat perutku kembang kempis saat melaluinya, keluar masuk kebun sawit ditambah lagi mayoritas masyarakat Banjar yang lumayan ramah memperkuat sensasi seakan-akan sedang mengarungi pulau Borneo, Kalimantan. PBL berlalu BADAI mendapat tugas baru kami bolak-balik Padang bulan-Krakatau tiap hari senin sampai jumat untuk Latihan Kerja Peminatan di IPAL unit pengolahan limbah domestic Cemara.
Thank BADAI atas kerja kerasnya mudah-mudahan dirimu selalu menemani saya hingga sukses kelak dimasa depan,walaupun saya sering lupa untuk mengganti oli dan menIservismu ke bengkel tapi tak ada keluhan apapun, tarikan mu masih kencang dan mantap. Makasih Bro….hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Total Pageviews