Jawa…
Pengalaman unik minggu lalu, saat
ngambil pakaian di Laundry, namanya siapa “Wito” mbak. Wah namanya kok wito (kayak
ga percaya) ga ada nama lain toh…!!! (Sambil bercanda). Dalam hati, mbak ini ga
percaya kali saya yang sekeren ini namanya ”Wito’. Lantas saya jawab sambil
bercanda, kalau di Sumatera sana nama ini keren banget loh mbak. “Moso ga
percaya ah” (dengan logat Jawanya). Saya ketawa aja. :D
Banyak yang heran memang saya
dilahirkan dari orang tua asli Padang tapi nama saya identik Jawa. Ceritanya
begini, Saya pernah dibesarkan di Lingkungan Jawa dan sempat bisa bahasa jawa.
Ya, tepatnya sekitar 18 tahun yang lalu. Ketika orang tua saya di tugaskan
mengajar di salah satu Kecamatan di Bengkulu Utara saat itu, di Kecamatan Kuro Tidur.
Daerah ini merupakan salah satu tempat tujuan Transmigrasi orang-orang Jawa ke
Sumatera, tidak heran nama Kecamatannya saja identik dengan bahasa jawa. Sempat
tinggal dan besar disana selama 4 tahun, orang tua saya memutuskan pindah
mengajar ke Sumatera Barat lagi. Nah, disana lah saya tumbuh besar dan dewasa,
yang awalnya saya bisa bahasa jawa dan terbiasa dengan bahasa Indonesia, berubah
dengan bahasa dan budaya minang yang kental. Salah satu alasan kenapa saya di
beri nama “Wito” adalah hal tersebut.
Pertama kali ke Jawa...
Tanggal 20 April 2013 akhirnya
menginjakkan kaki pertama kali di tanah Jawa, Yogyakarta. Senang, ternyata
benar kebanyakan orang bilang, kalau anda takut tersesat ditanah jawa, coba
perhatikan, kalau anda ketimur, kebarat, keutara dan keselatan masih ada yang
menyapa anda dengan ramah dan hangat, ketahuilah anda masih ditanah Jawa. Benar
juga ternyata, masyarakat disini sangat ramah.
Akan banyak cerita indah disini nantinya, semoga…….