Ditemani musik Reggae, ga tau tiba-tiba suka aja
jenis musik ini, mumpung mood bagus, saya mulai merangkai cerita yang mungkin
bisa saya bagi untuk Bloger sekalian, sudah lama ingin posting, tapi ga
kesampaian menulis padahal sudah lebih 2 bulan setelah saya melakukan pendakian
terakhir gunung Sinabung. Perjalanan dimulai dari stasiun SUTRA
Simpang Pos medan, penumpang menuju Berastagi tanggal 27 Oktober itu sangat
padat lantaran ada "Pesta Rakyat" begitu masyarakat Karo mengungkapkan,
banyak masyarakat Karo dari berbagai daerah mudik ke Kampung halaman mereka.
Sudah beberapa kali kami ngantri tapi selalu ga ada bangku kosong karna
penumpang saling berebutan, saya dan Evil kawan baru yang saya kenal dengan
rambut gondrongnya memutuskan naik diatas atap bus bersama kondektur bus dan
beberapa laki-laki lainnya. Alhasil rambut panjang Evil tergerai indah akibat
hembusan semilir angin di atas atap bus bak artis iklan shampo. Walaupun
terkadang harus kucing-kucingan sama Polisi yang razia sepanjang perjalanan
dengan menutup atap bus dengan terpal, sehingga ga ketahuan.
Pajak Berastagi
Setelah 2 jam
perjalanan dari medan kami sampai di Berastagi, jalan ke pajak Berastagi naik
angkot yang membawa kami ke kaki Gunung Sinabung Lau Kawar, Lau dalam bahasa Karo=
air, sungai atau danau, yah danau kecil yang sangat indah yang akan terpampang
di depan tenda kami nantinya, sembari menunggu angkot penuh kami sempat beli
beberapa logistik makanan kopi ataupun gula di pasar ini. Satu jam perjalanan
Berastagi ke Lau Kawar lagi-lagi kami bertengger di atap angkot, beberapa
kilometer Lau Kawar gerimis datang menyambut kami.
Tenda menghadap Lau Kawar nan Cantik
Sampai di Lau Kawar langsung bentangkan tenda dan didirikan pas
didepan danau kecil yang indah dengan langit biru keemasan sunset disore itu.
Tak kami lewatkan moment itu sedikitpun untuk sekedar mengambil foto keindahan
alam ciptaan Tuhan.
Ocan, Saya (Lau Kawar)
Jam 8 malam setelah makan malam semua istirahat bersiap siap
melakukan pendakian, pendakian dimulai jam 11 malam mengingat malam itu
sekitar 350 orang berusaha menggapai puncak Sinabung dengan tujuan yang sama
memperingati sumpah pemuda, kami start duluan.
Setelah melapor pada petugas jaga / Tim SAR dan membayar uang Retribusi kami langsung berangkat untuk melakukan pendakian. Pertama tama kami melewati areal ladang sayuran sampai akhirnya tiba di Pintu Hutan Rimba. Dari sini track berikutnya adalah belantara tropis yang cukup segar dengan jalur setapak meliuk dengan tanah berlumpur yang langsung menuju puncak Gunung Sinabung.
Terdapat beberapa Shelter / Pos peristirahatan. Di Shelter / Pos peristirahatan ini memang tidak ada bangunan permanent yg dapat kita gunakan untuk berteduh dari hujan disaat musim penghujan (disarankan membawa perlengkapan seperti Plonco / Raincoat / Tenda) Di sini pendaki dapat beristirahat melepas lelah sambil melihat pemandangan lepas ke bawah.
Akhirnya kami sampai di Shelter terakhir yg biasa digunakan untuk berisitirahat ada sebuah mata air yg biasa disebut Pos Pandan. Kami mengambil air secukupnya dengan kondisi yg cukup jernih. Kami beristirahat cukup lama di Pos Pandan untuk memulihkan stamina dan makan logistic yg dibawa karena setelah pos ini kita akan mulai memasuki trek bebatuan yg memiliki tingkat kecuraman sekitar 45 drajat, berhati-hati lah di cadas ini karena disini tidak banyak tempat untuk beristirahat.
Sesampainya di Puncak kita dapat memandang hamparan hutan di bawah dan apabila cuaca cerah disebelah Timur kita akan dapat melihat Bentangan Danau Toba, sedangkan sebelah Barat kita akan menyaksikan danau Lau Kawar beserta barisan hutan yg masih lebat ditumbuhi pepohonan. Kami sangat beruntung pagi itu kami di suguhi sunrise yang menakjubkan cuaca cerah seakan diatas awan karena disisi kiri dan kanan berarak awan di ketinggian sekitar 2467 Mdpl.
Upacara memperingati sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2012 pun dimulai dengan hidmat. Setelah upacara selesai dan merasa sudah cukup untuk mengambil Foto ataupun menikmati pemandangan di puncak kami turun dengan jarak tempuh yang lebih singkat. Dan bersiap-siap kembali lagi ke Medan. Pengalaman yang sangat menarik.
Cadas
Sunrise di 2467 Mdpl
2467 Mdpl
Upacara peringatan sumpah pemuda
mantap