Sekedar berbagi sebenarnya saya sendiri belum pernah
ikut TPA, dari sumber : http://arga.wordpress.com/2008/03/08/tips-menghadapi-tes-potensi-akademik/,
mungkin sangat membantu blogger semuanya dalam mempersiapkan diri menghadapi
tes TPA.
Gambaran umum
TPA Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes
yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang
keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan dengan kecerdasan
seseorang. Tes Potensi Akademik ini juga identik dengan tes GRE (Graduate
Record Examination) yang sudah menjadi standar internasional.
Saat ini, TPA telah menjadi tes
standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan
swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manajer di
berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor
minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan
mahasiswa untuk jenjang S2 dan S3.
Adapun, Tes Potensi Akademik ini
umumnya memiliki empat jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik
atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.
Tes verbal berfungsi untuk
mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes
sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata,
dan tes pengelompokan kata.
Tes angka berfungsi mengukur
kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan
logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes
seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.
Berikut TIPS nya
Soal-soal TPA tidak dirancang untuk
dijawab semuanya. Kita ambil soal matematika dasarnya sebagai contoh.
90 soal, 60 menit. Berarti 1 soal 40 detik. Orang jenius macam apa yang bisa
ngerjain setiap soal dalam 40 detik? Baca soalnya aja udah 20 detik sendiri.
Jadi, strateginya adalah dalam 20 detik membaca soal itu kita sudah tentukan,
soal ini gampang atau tidak. Kalo susah, ya tinggal aja, kerjain yang lain. TPA
itu soalnya 250 biji, jadi jangan kuatir kehabisan soal.
Kerjakan soal yang mudah terlebih
dahulu. Ini mungkin trik kuno, tapi beneran harus dipraktekkan.
Biasanya yang di depan-depan itu lebih susah dan lebih makan waktu, jadi coba
mulai dari bagian belakang. I cannot stress this more, guys.
Untuk bagian matematika, hafalkan
perkalian, pecahan, persentase, perpangkatan, dan desimal yang sederhana. Ini
membantu banget pas ngitung lho, bisa jadi lebih cepat.
Beli buku-buku TPA ,tapi untuk bisa
membayangkan soal TPA yang sesungguhnya, kalikan kesulitannya tiga kali. OTO
BAPPENAS memang nggak kira-kira bikin soalnya.
Untuk menaklukkan soal-soal bahasa
Indonesia, sering-sering baca kolom-kolom di koran. You know, those
on the editorial pages.Soal-soal bacaan/wacananya kebanyakan diambil dari
sana. Kalo nemu kata-kata yang aneh, segera konsultasikan dengan kamus Bahasa
Indonesia.
Coba ingat beberapa istilah kunci di
bidang statistik. Ini keluar di beberapa nomor pertanyaan Bahasa
Indonesia. Misalnya: variansi,simpangan baku, dan semacamnya.
Untuk beberapa soal sinonim atau antonim,
bisa membantu kalau kita terjemahkan dulu ke bahasa lain, Inggris, misalnya.
Sisakan waktu untuk “nembak”. Jelas.
Lihat butir nomor satu. Nggak ada nilai minus kok.
Kalau punya waktu dan dana lebih, lebih
baik coba ikut tes sungguhan di OTO BAPPENAS. Soal-soal TPA akan susah
dibayangkan kalau belum ngalami sendiri. Sarana terbaik mendingan ikutan tes
sungguhan aja. Temen gw ada yang ikut seperti ini, dan mereka merasa lebih siap
jadinya. Biayanya kalau nggak salah sekitar IDR 350,000.
Jangan terpengaruh orang lain. Kalo
kita lihat orang lain pas ngerjain, bisa jadi dia udah jawab lebih banyak soal.
Bisa bikin minder dan mengacaukan mental. Nggak usah peduli, kerjain aja punya
kita sendiri.
Pertimbangkan untuk ikut bimbingan belajar
untuk TPA. bimbingan model begini lumayan
membantu karena di sana diajarkan beberapa pola untuk menjawab pertanyaan TPA.