Social Icons

twitterfacebook

Pages

Selasa, 27 Desember 2011

kreatifitas cinta



Kalau berbicara tentang cinta memang tidak ada habisnya, sekarang begitu booming komedian-komedian yang bergombal ria kepada lawan mainnya, begitu kreatif dan terkadang membuat kita tersenyum, tertawa ataupun sempat terucap oh..so sweet hehe

Contoh yang paling mudah ditemukan adalah dalam dunia musik yang sepertinya tidak pernah kehabisan stok lagu-lagu tentang cinta. Kenapa ya ?, jawabannya: Kreatifitas Cinta.  “cinta itu membuat kita cenderung berpikir lebih besar dan kreatif”.
Wow !, sebegitu hebatkah cinta itu.. Yup, selain itu cinta bagi saya adalah komponen yang membuat dunia ini hidup, tanpa cinta kita semua mungkin tidak pernah ada didunia ini.

Konon manusia pertama didunia, Adam dan Hawa saling mencintai satu sama lain sehingga bisa memunculkan keturunan hingga akhirnya kita bisa terlahir disini. Tentu karena cinta jualah orangtua kita beserta seluruh orangtua dari orangtuanya kita dst. akhirnya mampu membesarkan kita semua sehingga kita semua bisa merasakan indahnya cinta juga. Maka sudah saatnyalah bagi kita untuk berterima kasih kepada sang pahlawan kita, - cinta. Dengan jalan mensyukurinya, yakni berupa menebarkan cinta itu ke dalam setiap perbuatan yang kita lakukan.

Dan ternyata ketika kita membahas cinta, saya teringat salah satu ebook yang pernah saya baca judulnya ilmu pengetahuan cinta. ebook yang membahas cinta dari perspektif ilmiah dan ilmu pengetahuan, ternyata salah istilah yang selama ini kita dengar "jatuh cinta dari mata turun ke hati"  dalam kacamata ilmiah "jatuh cinta itu berasal dari hidung lalu turun ke hati".

Ya, memang begitulah adanya. Perasaan cinta yang kita rasakan muncul karena di dalam tubuh diproduksi beberapa zat-zat tertentu yang sedikit membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. Salah satu zat ini dinamakan feromon.
Istilah feromon berasal dari bahasa Yunani yaitu “phero” yang artinya “pembawa” dan “mone” “sensasi” (feromon = pembawa sensasi). Senyawa feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan oleh kelenjar endokrin pada ketiak, telinga, hidung, mulut, kulit, dan kemaluan. Feromon aktif apabila yang bersangkutan telah akil balig. Feromon ini bisa mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh manusia lainnya (terutama otak). Contoh paling mudah adalah "bau badan". Hus jangan salah !, lepas dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang lain menjauh, setiap manusia punya bau yang khas dan menjadi cirri dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa bau badan itu seperti "sidik
jari”. Jadi, kita masing-masing punya bau yang unik dan sangat berbeda dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon yang dihasilkan manusia, di masa depan bisa jadi salah satu identitas diri. Sifat dari senyawa feromon sendiri tidak kasat mata, mudah menguap, tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia. Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan dapat tertahan dalam pakaian yang kita gunakan.

Ada banyak definisi tentang cinta, ada yang bilang cinta itu takdir, cinta itu buta, cinta itu indah, cinta itu luapan emosi, cinta itu kagum atau menyukai sesuatu, dan lain sebagainya. Pernyataan diatas tentang cinta itu adalah benar, namun terlepas dari itu semua, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa cinta itu adalah proses biologis berupa reaksi kimia didalam tubuh kita. Cinta dipengaruhi oleh pelepasan hormon/neurotransmitter. Hormon berasal dari bahasa Yunani “Horman” yang berarti “menggerakan”, atau dengan kata lain hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Berbeda dengan feromon yang dapat menyebar ke luar tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan dikenali oleh individu lain yang sejenis (satu spesies), hormon hanya dapat menyebar di dalam tubuh. Saat kita mencintai seseorang maka dilepaslah hormonhormon yang membuat tubuh kita bereaksi, merasakan berbagai perasaan dan emosi.

Salah satu hormon yang dikeluarkan oleh tubuh itu adalah dopamin. Dopamin ini memiliki efek selayaknya kokaine. Ketika Anda bertemu seseorang yang Anda sukai, hormon dopamine ini bekerja dan sifatnya addictive. Artinya mereka yang menyukai pasangannya seakan-akan ketagihan untuk terus bertemu dengan orang yang disukainya itu. Dalam proporsi yang tepat, dopamin menciptakan energi intens, kegembiraan, dan fokus perhatian, dan itulah sebabnya, ketika Anda baru jatuh cinta, Anda dapat tetap terjaga sepanjang malam, mendaki gunung lebih cepat, dan menekan batas kemampuan Anda. Cinta membuat Anda lebih berani menjalani risiko yang biasanya tidak Anda ambil. Dalam dosis tinggi bisa jadi juga membuat Anda berani melakukan resiko seperti bunuh diri

mmm...bingung apakah dopamine juga sudah menjalar di sekujur nadi dan vena saya malam ini membuat inspirasi datang tiba-tiba membuat mata ini tetap terjaga, dan semangat mengebu-gebu
saya tidak tau, hanya hati ini dan Tuhanlah yang tahu :)

5 komentar:

 

Total Pageviews